Wisata rohani ziarah dan rekreasi bersama difabel adalah salah satu program sosial PUASTOUR bagi penyandang disabilitas. Program ini adalah bentuk kepedulian sekaligus prioritas layanan wisata ramah difabel. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman wisata rohani khususnya bagi penyandang disabilitas.
Program wisata rohani ziarah dan rekreasi bersama difabel ini diprakarsai oleh PUASTOUR bekerjasama dengan FMKI (Forum Masyarakat Katolik Indonesia) Keuskupan Malang. Program ini berawal dari sebuah keprihatinan minimnya kesempatan berwisata bagi para penyandang disabilitas, termasuk dalam hal ini wisata rohani. Dengan demikian, diharapkan para penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama untuk berwisata.

Pada kesempatan ini, panitia mengajak para penyandang disabilitas yang berada dalam wilayah Keuskupan Malang, Dekenat Malang Kota ziarah dan rekreasi di Gua Maria Pohsarang, Kediri. Gua Maria Pohsarang, Kediri adalah salah satu situs ziarah bagi umat nasrani, khususnya Kristen Katolik. Tajuk kegiatan ziarah dan rekreasi bersama difabel ini adalah #menembusketerbatasan.

Untuk saat ini masih banyak tempat wisata yang kurang aksesibel bagi para difabel, terutama yang menggunakan kursi roda. Oleh karena itu, panitia melakukan survey lokasi dan observasi lapangan sebelum kegiatan diadakan. Saat survey, panitia membawa serta salah satu peserta berkursi roda untuk menjajal medan sekaligus mengukur tingkat kenyamanan dan keamanan bagi peserta difabel.
Galeri lengkap: Ziarah & Rekreasi Bersama Difabel
Setelah mengadakan observasi lapangan dan persiapan yang cukup matang, acara ziarah dan rekreasi bersama difabel diadakan pada hari Minggu, 18 Maret 2018. Tercatat ada 14 penyandang disabilitas yang terdiri dari 10 orang tuna daksa dan 4 orang tuna netra yang ikut dalam wisata rohani ziarah dan rekreasi. Didampingi oleh beberapa anggota keluarga peserta, 15 orang panitia, dan 10 orang volunteer lintas agama.

Saat keberangkatan, panitia menghadapi tantangan untuk menaikan peserta berkursi roda ke dalam bus! Hal ini dikarenakan bus adalah bus standar pariwisata, yang tidak memiliki akses khusus kursi roda. Menyiasati hal ini, panitia membopong peserta yang tidak bisa naik bus sendiri. Perlu effort khusus untuk menaikkan peserta difabel ke dalam bus.

Setelah semua peserta dan panitia menaiki bus, rombongan menuju ke Kediri melalui jalur Malang – Blitar – Kediri. Sepanjang perjalanan peserta bergembira di dalam bus dengan menyanyi dan guyonan. Rombongan tiba di Kediri saat jam makan siang. Makan siang ini terasa special karena diiringi oleh Band Pagi Tadi yang berkenan mendukung penuh kegiatan ziarah dan rekreasi bersama difabel.

Setelah makan siang di ruang makan Wisma Hening, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Gua Maria Pohsarang. Semua peserta sangat bersemangat untuk dapat wisata rohani di Gua Maria Pohsarang, terutama bagi mereka yang baru pertama kali berkesempatan datang ke tempat ini. Perjalanan menuju gua Maria lancar tanpa kendala berarti melalui jalur atas yang minim anak tangga.

Sesampai di depan gua Maria, para peserta berdoa dan mengucap syukur bisa sampai di Gua Maria Pohsarang yang selama ini hanya didengar lewat cerita. Dilanjutkan berdoa dan berfoto bersama di depan gua. Saat berdoa bersama dan foto, tiba-tiba langit gelap tanda mau turun hujan. Padahal sebelumnya panas sangat terik di Kota Kediri. Panitia dan peserta bergegas menuju gereja batu Pohsarang untuk melanjutkan rangkaian acara.
Simak video: Evakuasi Ziarah & Rekreasi Bersama Difabel
Namun apa boleh buat, hujan turun sangat deras di saat rombongan berjalan menuju gereja batu. Harap diketahui, tidak ada tempat berteduh sepanjang perjalanan dari gua Maria menuju gereja batu. Hanya ada sebuah toilet yang terpaksa digunakan untuk berteduh. Di tengah hujan yang sangat deras, panitia dan volunteer dengan sigap mengevakuasi peserta terutama yang berkursi roda. Tantangan yang sungguh luar biasa!

Dengan proses evakuasi yang dramatis, akhirnya seluruh rombongan tiba di gereja batu untuk melaksanakan kebaktian penutup rangkaian acara. Anehnya, tidak ada raut wajah sedih di antara peserta, semua tetap gembira dan bahkan lagi-lagi guyonan. Keharuan, kegembiraan, rasa syukur, dan persaudaraan yang tidak mengenal perbedaan disatukan dalam misa penutup yang dipimpin oleh pastor pendamping.

Wisata rohani ziarah & rekreasi bersama difabel adalah pengalaman yang luar biasa!
Sungguh istimewa bagi PUASTOUR dapat melayani saudara-saudari difabel untuk wisata rohani ziarah & rekreasi bersama. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung baik moral maupun materiil kegiatan ini. Semoga wisata rohani ini menjadi pembuka jalan kesempatan dan kesetaraan bagi para penyandang disabilitas dalam berwisata. PUASTOUR berusaha memberikan yang terbaik dan mewujudkan layanan wisata ramah anak, lansia, dan difabel.
Leave a Reply